Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Terakhir Tapi Bukan Akhir

Akhir tahun lalu, Anggi main ke rumah di Kebumen. Kita-kita sok-sokan punya resolusi lebih produktif tahun 2019 ini, salah satunya dengan menulis. Saya pun mengajak Anggi untuk tantangan #30haribercerita. Karena merasa tidak nyaman kalau memposting foto dan tulisan di instagram setiap hari, saya memutuskan untuk menulis di blog ini. Hingga hari ke30 tanpa terlewat. We did it! Kami memutuskan untuk menulis hal-hal yang ringan seputar pengalaman pribadi, pendapat, review, dan hal-hal lain di keseharian. Ternyata menulis itu tidak perlu selalu rumit-rumit. Mungkin setelah tantangan ini berakhir, memposting tulisan minimal seminggu sekali di blog akan lebih mudah kah? Semoga ya Dari #30haribercerita ini saya belajar untuk disiplin. Jangan sampai terlewat satu hari tanpa menulis. Sempat kehabisan ide, Alhamdulillah beberapa teman dengan baik hati memberi saran. Menulis membantu menuangkan pikiran dan emosi. Ngerasa lega kalau setelah menulis. Emosi yang mengganggu pikiran jauh berkur

Manusia Tidak Sempurna

Aku berhenti menjadi seorang perfeksionis Pada akhirnya kita sadar dunia ini hanya sebentar Terlalu banyak hal yang ingin dicapai Kubaca lagi semua list itu Muncul pertanyaan dalam hati Semua ini untuk apa? Urusan dunia memang tidak ada cukupnya Kita kita terus menuruti ego diri Perlahan kucoret list satu per satu Bisa karena berhasil dicapai Atau gagal setelah diusahakan Bahkan direlakan sebelum diperjuangkan Mencoba lebih fleksibel dengan urusan-urusan dunia. Bagaimana dengan urusan akhirat? Ah, tentunya aku masih sangat jauh dari sempurna Jika urusan dunia kau kejar, dia semakin menjauh Jika urusan akhirat dikejar, dunia pun mendekat Jleb! Aku harus banyak introspeksi diri

Review Buku Esai-Esai Untuk Negeri

  “Untuk Laras Wijayanti. Dengan membacanya, Anda menghargai proses   buku ini” ditulis langsung oleh Romo Mudji Sutrisno, penulis buku ini. Membaca buku esai-esai untuk negeri membuat saya banyak merenung. Merenung mengenai hal-hal yang terjadi di sekitar saya yang terkadang tidak disadari maknanya. Saya kembali menanyakan diri saya apakah nilai-nilai hidup yang baik sudah meresap dalam diri saya. Ada berbagai esai yang menarik perhatian saya untuk meresapinya lebih dalam. Pada review ini, saya menuliskan bab-bab yang membuat hati saya paling tertarik untuk merenungkan. Etika merupakan pedonan hidup baik dan berharga yang menciptakan keharmonisan antara manusia dan alam. Etika sebagai pedoman hidup dapat jumpai melalui melalui ungkapan-ungkapan bermakna life wisdom (kearifan-kearifan hidup). Life wisdom ini dapat kita temui pada peribahasa, pantun, gurimdam, petatah, cerita-serita atau narasi lokal, tarian, nyanyian. Nusantara sejak dulu sebenarnya kaya akan kearifan-kearifan l

Berdamai Dengan Diri

Keluar dari zona nyaman Kembali menantang diri Rasa takut masih ada Khawatir apa yang dihadapi Masa depan memang belum pasti Bagaimana jika gagal Bagaimana jika tidak sesuai harapan Yang dihadapi bukan orang lain Tapi diri sendiri Ketakutan yang diciptakan sendiri Kekhawatiran yang diciptakan sendiri Berani melangkah atau tidak Akhirnya menjadi pilihan masing-masing Apakah kita mampu menaklukan diri sendiri Berdamai dengan diri sendiri

Sarapan Ala Kota Samarinda

Gambar
Hari Kamis dalam perjalanan dari bandara menuju hotel, saya mengobrol dengan driver grab tentang kuliner yang ada di Samarinda. Karena banyak pendatang atau perantau dari berbagai daerah makanya di Samarinda mudah ditemui makanan dari berbagai daerah. Saya penasaran tentang makanan khas Samarinda yang harus dicoba. Beliau merekomendasikan nasi kuning. Apa spesialnya? Akhirnya hari ini saya sempat merasakan nasi kuning ini. Pagi ini karena berangkat terlalu pagi, kami memutuskan untuk sarapan di jalan. Di kota Samarinda menu yang banyak dijual untuk sarapan yaitu nasi kuning. Di pinggir jalan bisa ditemukan penjual nasi kuning. Tapi, nasi kuning disini berbeda dengan yang biasa saya makan di Jawa loh. Rasa nasi kuningnya pun agak berbeda. Ada beberapa pilihan lauk misalnya ikan, daging dan telur. Ada juga tambahan bihun. Saya pun penasaran mencoba ikan yang disambal dipadukan dengan nasi kuning. Ikannya agak pedasnya pas, rasanya enak banget. Bihunnya pun cukup lembut.  Har

Hai, Samarinda

Gambar
Dari pertama kali datang, kuliner kota Samarinda belum pernah mengecewakan rasanya. Hari kedua setelah seharian muter-muter, makan sore Soto Banjar di RM. Amado. Soto banjar ini kuahnya khas, isinya ada telur, bihun, perkedel dan daging yang melimpah. Soto yang hangat ditemani es jeruk yang segar jadi perpaduan yang enak. Di warung makan ini menjual juga salah satu kue khas Samarinda yang namanya Kue Bingka Kentang. Rasanya enak banget, teksturnya lembut. Jadi pengen beli lagi kuenya buat oleh-oleh. Sore hari kami melewati jalan di pinggir sungai Mahakam. Sungai yang namanya dulu saya kenal di pelajaran IPS waktu sekolah dasar. Sungai ini indah dan bersih ternyata. Katanya pemandangan waktu malam juga tidak kalah indah. Sayang sekali karena mengejar waktu hanya sempat memoto dari balik kaca mobil.

Refleksi Diri

Manusia bisa merencanakan Berjuang merealisasikan rencana-rencananya Allah yang punya kendali keputusan Allah yang menentukan hasilnya Terkadang yang kita inginkan bukanlah apa yang kita butuhkan Kita dikecewakan harapan-harapan sendiri Sedih karena merasa gagal Rencana tak sesuai dengan kenyataan Aku pun pernah mengalami Ibu berkata seiring waktu akan menemukan jawaban Kenapa keinginan tak sejalan Kenapa rencana berakhir berantakan Ternyata Allah telah menyiapkankan Jauh lebih indah dari apa yang kau rencanakan Waktu akan menjawab  Pada akhirnya Oh, ternyata rencana Allah lah yang terbaik

Jadi, kapan kamu siap?

“Kita tak akan pernah benar-benar siap 100%”   Kita memang makhluk tidak sempurna. Membutuhkan orang lain untuk saling melengkapi kekurangan. Apa yang kamu pelajari setengah, dia juga setengah. Kalian baru akan jadi nilai satu jika digabungkan.' Jangan terlalu perfeksionis pada rencana. Kadang ada hal-hal dalam hidup yang tidak bisa kamu tebak. Ada hal yang yang sebaiknya menjadi rahasia Sang Pencipta. Agar kamu menikmati proses berusaha. Agar kamu menikmati berdoa kepada-Nya. Mendoakan pertemuan saat hujan menyampaikan rindu langit pada bumi. Mendoakan pertemuan saat safar. Mendoakan pertemuan di heningnya sepertiga malam. Dia yang menjadi rahasia akan didatangkan pada waktu yang tepat. Di saat kalian berdua sudah siap menurut-Nya. Jadi, kapan kamu siap?

Beradaptasi di Tanah Rantau

Masih ingat dulu awalnya tidak diizinkan oleh orang tua untuk kuliah di Universitas Indonesia. Alasannya karena tidak ada saudara di Jakarta. Orang tua masih khawatir melepas anak perempuannya sendirian di tanah rantau yang cukup jauh. Dengan berbagai   pertimbangan akhirnya awal semester dua kelas tiga SMA, orang tua mengizinkan untuk mendaftar di Universitas Indonesia. Alhamdulillah pada bulan Mei 2011 Allah mengabulkan doa-doa kami. Saya adalah tipe orang yang akan berkembang jika diberi tantangan. Selain itu, lebih suka learning by doing. Lebih baik gagal daripada tidak pernah mencoba. Terima kasih orang tua yang telah memberi restu merantau agar saya dapat belajar banyak hal. Awal merantau saya bersyukur mempunyai keluarga pengganti di tanah rantau. Teman-teman dari Kebumen yang sering menemani hari-hari di asrama. Saya jarang sekali merasakan homesick. Di kampus saya juga berteman dengan siapa saja mulai dari anak nongkrong Kansas, anak mushola, anak organisasi, dan lain-la

Ikut International Conference?

Gambar
Sebelumnya yang dimaksud International Conferece dalam tulisan ini yang berjenis academic conference . Calon peserta conference mengirimkan paper hasil penelitiannya untuk dipresentasikan dalam conference ini. Paper direview oleh akedemisi yang berkompeten di bidangnya. Jika lolos review, maka bisa mempresentasikan papernya. Dalam International conference, paper maupun presentasi disampaikan dalam bahasa Inggris Pesertanya pun bisa dari berbagai negara. Tempat penyelenggaraannya bisa di Indonesia maupun luar negeri. Dalam dua tahun belakangan saya sudah menulis enam paper untuk enam conference. Oya, terdapat peraturan jika satu paper sudah dipublikasikan di conference maka tidak boleh dipublikasikan di conference lainnya. Jika double publikasi maka melanggar kode etik dan tergolong plagiarisme. Dari keenam conference, empat di antaranya saya yang mewakili presentasi. Masih tergolong newbie, semoga lebih banyak kesempatan di masa mendatang ya 😊 (Bersama mahasiswa pasca dan dos

Dari Kampus Perjuangan Pulang ke Tanah Kelahiran

Gambar
Hari ini saya datang ke UI Goes to Kebumen XV mewakili Yayasan Iluni Perhimak UI. Tidak terasa sudah ke 15 kalinya UI GTK ini diadakan. Ketika memasuki Gedung Juang, ingatan saya kembali ke awal tahun 2011. Ketika itu saya masih duduk di bangku peserta. Masih belum yakin dimana akan melanjutkan kuliah. Ketika selesai bedah kampus, teman saya mengajak foto memakai jaket kuning. Foto itu akhirnya saya cetak dan tempel di kamar. Di bawah foto, saya tulis Laras Wijayanti, Mahasiswa Program Studi Jepang Universitas Indonesia 2011. Beberapa bulan kemudian, tulisan harapan itu menjadi kenyataan. Saya beruntung saat itu diperkenalkan teman-teman yang menemani di tanah rantau. Pengganti keluarga di masa-masa adaptasi awal kuliah. Perhimak UI begitu dekat dengan saya hingga tahun kedua kuliah. Menemani saya bertumbuh di kampus perjuangan. Semoga tidak terus terlupakan ketika sudah wisuda dan mandiri. Waktu cepat sekali berlalu. Delapan tahun berlalu, banyak hal yang sudah terjadi

Tentang Pulang

Gambar
Kenapa sering pulang beberapa bulan ini? Sejak tahun 2013, kedua putri mereka sama-sama merantau untuk menuntut ilmu. Jarak yang cukup jauh ditambah kesibukan di kampus membuat kami jarang bisa pulang ke rumah. Terkadang liburan panjang pun tidak bisa lama-lama di rumah. Di rumah hanya tinggal orang tua berdua. Ibu bilang rumah terasa sepi jika siang hari. Bapak baru pulang kerja pukul 6 sore. Selesai kuliah, ada kesempatan untuk freelance beberapa saat. Aku ambil kesempatan itu, tidak peduli sementara dengan pertanyaan orang. Kerja dimana? Dipikiranku yang penting tidak merepotkan orang tua. Aku masih bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Aku tahu tidak akan pernah bisa membalas pengorbanan mereka. Bukan uang yang membuat mereka bahagia. Beberapa bulan ini aku sempatkan waktu untuk pulang. Membawa hadiah juga banyak cerita. Menebus sedikit kerinduan selama bertahun-tahun. Meminta ridho mereka untuk perjalananku selanjutnya. Bukankah ridho Allah terletak pada ridho orang t

Bahagia

Gambar
Bahagiamu ada di tanganmu Jangan letakkan kebahagianmu di tangan orang lain Karena manusia bisa saja meninggalkan Bisa saja mengecewakan Ucapkan terima kasih pada dirimu Terima kasih telah berjuang Kita tahu hidup tak selamanya datar Bisa saja menerbangkanmu ke awan Bisa saja menukik turun dengan tajam Jangan lupa diri ketika di atas Jangan lupa berdiri lagi ketika di bawah Dear diriku sendiri, Jangan lupakan senyummu Ingat kamu pernah sebahagia foto ini Bukanlah Tuhanmu begitu menyayangimu? Bahagialah sekarang dan seterusnya

Car Free Day Antara Olahraga dan Wisata Kuliner

Gambar
Kalau lagi mudik di Kebumen dan sama-sama free minggu pagi bareng Hilda ke car free day di alun-alun Kebumen. Tapi sayang sekali niat kita kalau kesini bukan buat olahraga. Yes, wisata kuliner tujuan kita. Haha. Jangan ditiru ya. Si sepanjang bundaran alun-alun penuh dengan penjual berbagai makanan misalnya ada bubur ayam, sate, serapi, soto, cilok, ketopak, batagor, pecel, dan lain-lain. Ada juga nasi penggel khas Kebumen yang ada di sisi alun-alun depan Masjid Agung Kebumen. Selain penjual makanan, banyak juga yang menjual baju, jilbab, ada pula mainnan anak-anak. Gambar minuman tadi adalah salah satu minuman kesukaan aku dan Hilda, thai tea merk Fremilt, Thai ini ini produk franchise yang ada di berbagai kota, termasuk di Depok dan Yogyakarta. Untuk thai tea dengan range harga 10ribu-12ribu, Fremilt ini sangat direkomendasikan. Rasa yang paling aku suka grentea dan cocoa. Mendoan Kebumen memang beda. Makan mendoan hangat buat sarapan jadi menu yang bikin kangen kalau d

Nonton Pertunjukkan Tari di Kuala Lumpur

Gambar
Selain mengunjungi berbagai tempat iconic di Kuala Lumpur, menonton pertunjukkan tari di Malaysian Tourism Centre (MaTIC) juga bisa masuk ke dalam itinerary  kamu loh.  Ini jadi tempat favorit saya jika ada kegiatan education tour di Kuala Lumpur. Letaknya tidak jauh dari twin tower. Kita bisa menyaksikan  pertunjukkan tarian-tarian yang ada di Malaysia selama satu jam di tempat ini.  Berbagai macam tarian mulai selain tari tradisional daerah-daerah di Malaysia ada juga tarian bergaya India dan China., mengingat banyak ketuurunan China dan India yang bermukim di Malaysia saat ini. Jadwal pertunjukkan yaitu senin sampai sabtu pukul 3-4 pm. Ketika libur nasional, pertunjukkan juga libur. Pengunjung dapat langsung registrasi ketika datang, jadi tidak perlu repot booking sebelumnya. Jangan khawatir masalah tiket, pertunjukkan tari ini free loh. Pertunjukkan ini menarik turis-turis dari berbagai negara untuk menonton. Di bagian akhir pertunjukkan, penonton juga dapat mencoba menari

Wisata Keluarga ke Pantai Suwuk, Kebumen

Gambar
Pantai Suwuk adalah tempat yang wisata yang paling sering keluarga kami kunjungi. Pagi-pagi setelah shalat Subuh, kami bersiap menuju pantai. Waktu tempuh dari rumah sekitar 30 menit. Tahun lalu, saya mengunjungi pantai ini dua kali. Setelah lebaran bersama adik dan sepupu saya yang paling kecil, Fata dan Lila. Akhir tahun, bersama keluarga dari Medan kembali mengunjungi pantai ini. Sebetulnya pantai paling dekat dari rumah kami adalah pantai Petanahan. Ombak di Pantai Suwuk lebih relatif bisa untuk anak-anak bermain walaupun sangat penting untuk tetap didampingi orang dewasa ya. Pemandangan bukit di sisi pantai juga indah. Di Pantai Suwuk ada juga kolam renang untuk anak kecil. Sayang sekali replika pesawat terbang di atas kolam renang sudah tidak ada lagi pasca gelombang tinggi pertengahan tahun lalu. Naik kuda juga menyenangkan dicoba terutama bagi sepupu-sepupu saya. Sebelum berangkat ke pantai, kami sengaja tidak sarapan. Ke pantai bisa sekaligus wisata kuliner. Banyak

Anak Kebumen Banget

Kalau liat riwayat pendidikan selama sekolah dasar, ada tiga sekolah tempat aku belajar. Bukan karena bandel jadi pindah-pindah sekolah loh ya. Tapi karena dulu masih ngontrak jadi pindah-pindah rumah dan mengikuti tempat kerja orang tua juga. Kelas 1 SD, masa masih sangat polos tapi kerjaannya suka main bareng temen-temen. Dulu aku sekolah di SD Negeri 1 Gumawang, Kuwarasan. Di sini lingkungannya masih pedesaan banget. Masih ngerasain main di sungai dan di sawah. Temen-temennya baik-baik banget seinget aku. Dulu kalau pulang sekolah inget guru suka ngasih pertanyaan, siapa yang bisa jawab boleh pulang duluan. Sedih banget cuma satu tahun sekolah di sini karena harus mendadak pindah waktu kenaikan kelas dua. Kelas dua mendadak jadi anak baru di SD Negeri 5 Kutosari, Kebumen. Kenapa mendadak? Karena malamnya baru pindah rumah, paginya langsung masuk sekolah. Bahkan nggak tahu sekolahnya dimana. Untung ada tetangga yang baik hati jemput buat berangkat sekolah bareng. Hari itu a

Nonton Keluarga Cemara

Sudah sekitar sebulan tidak jalan bareng dengan Adek, Esti. Kami pun memutuskan untuk nonton bareng film Keluarga Cemara. Film yang terinspirasi dari serial TV Keluarga Cemara yang dulu kami tonton saat masih kecil. Kami nonton di Plaza Depok pada hari Jum’at karena kebutulan ada promo buy 1 get 1 free untuk pemakai debit BNI. Pulang kerja sekitar pukul 5, Esti langsung menuju Plaza Depok. Karena jadwal nonton kami masih pukul 7 malam, kami makan terlebih dahulu. Ada beberapa restoran di lantai 1 Plaza Depok seperti McD, KFC dan Gokana. Pilihan kami jatuh pada Gokana karena saya lebih suka makanan sejenis bento dibanding ayam. Selesai makan, kami shalat maghrib terlebih dahulu sebelum menuju ke bioskop di lantai paling atas.               Oya, Plaza Depok baru saja selesai renovasi. Tempatnya memang tidak terlalu luas dibanding mall-mall lain yang ada di sepanjang jalan Margonda. Sebelum renovasi, mall ini sepi pengunjung. Saya kaget waktu kesana hari Jum’at cukup ramai. Tempatny

Goodbye, Things (Part 1)

Akhir-akhir ini saya sedang membaca buku yang berjudul Goodbye Things Hidup Minimalis Ala Orang Jepang karya Fumio Sasaki. Bagian awal ini menceritakan pengalaman penulis disertakan juga foto-foto perubahan apartemennya. Awalnya dia adalah orang yang gemar menyimpan berbagai barang hingga apartemennya lamanya terasa sangat penuh oleh barang. Fumio menuliskan "Saya pun berubah dari maksimalis menjadi minimalis. Saya mengeluarkan hampir sebagian besar barang saya. Tak disangka, dalam prosesnya, saya juga mengubah diri saya. Pengalaman Fumio menjadi pribadi minimalis sejak berpindah apartemen mengingatkan pada pengalaman saya tahun lalu. Sejak masuk kuliah, saya tipe orang yang suka mengumpulkan barang. Saya tidak menyadari ternyata barang-barang itu membuat kamar saya terasa sempit dan penuh. Sulit sekali untuk mendapat ide-ide ketika menulis. Saya lebih suka mengerjakan tesis atau tulisan lain di luar kamar. Akhir November lalu, saya akhirnya menempati kamar baru. Berbagai barang

Kangen Senja di Losari

Gambar
November, 2017. Saya pertama kali perjalanan ke pulau Sulawesi, kota Makassar tepatnya. Kebetulan saya harus mempresentasikan paper di International Conference yang di Universitas Hassanudin. Ternyata harga tiket pesawat saat itu sekitar 800ribu, masih cukup terjangkau untuk travelling. Saat pertama keluar pintu kedatangan, disambut dengan banyak supir taksi dengan nada bicara yang tinggi (bukan marah ya, cuma nadanya gitu). Sebagai orang yang dibesarkan oleh Ibu yang selembut putri Solo, saya awalnya agak kaget. Haha. Tapi sebenernya orang Makassar yang kami jumpai ternyata ramah-ramah loh. Dari beberapa perjalanan di Indonesia dalam beberapa tahun ini, Makassar adalah salah satu kota yang berkesan. Senja di Pantai Losari begitu indah, jauh lebih indah jika dilihat mata secara langsung daripada hasil foto. Ramai orang menikmati senja di Losari yang menjadi tempat yang seakan wajib dikunjungi di kota Makassar. Selain menikmati senja juga bisa berwisata kuliner di tempat ini

Kuliner di Jalan Alor, Kuala Lumpur

Gambar
Jalan-jalan ke suatu negara belum lengkap kalau belum wisata kuliner.  Jalan Alor, salah satu pilihan tempat makan malam kalau di Kuala Lumpur. Letaknya di daerah Bukit Bintang. Cocok untuk makan malam setengah sore hari menikmati wisata belanja di Bukit Bintang.  Di sini tidak hanya menjual makanan dari Malaysia, banyak juga makanan dari negara-negara ASEAN lainnya bahkan international. Tidak semua makanan di sini halal, guys. Jangan lupa pastikan makanan yang kamu pesan halal ya 😊😊  Waktu ke Jalan Alur sempat mencoba eskrim yang tempatnya makan batok kelapa muda. Satu batok boleh pilih tiga rasa. Harganya 11RM. Makanan ini juga banyak dijual ketika jalan-jalan ke Provinsi Songkhla, Thailand.  Sempat nyoba juga restoran Cambodia. Tapi nggak foto makanannya karena hp keburu mati. Kalau kalian berkunjung ke Kuala Lumpur, jangan lupa coba wisata kuliner di Jalan Alor ya :)

Naik Bukit Pakai Lift

Gambar
Awal September, saya pertama kali ke provinsi Songkhla di Thailand bagian selatan. Tour guide local kami menunjukkan salah satu tempat wisata. Saat itu, cuaca di sana sedang sangat panas. Badan juga lelah setelah perjalanan dari dari Kuala Lumpur semalam sekitar 8 jam. Kita akan melihat pemandangan kota yang indah di pinggir laut dari atas Tang Kuan Hill yang tingginya sekitar 170an meter. Terbayang menaiki bukit di siang yang panas ini sudah lelah rasanya. Tapi akhirnya memutuskan untuk ikut karena sudah jauh-jauh datang. Harga tiket masuk hanya 30bath atau sekitar 15ribu rupiah. Awalnya, kami kira akan menaiki tangga. Ternyata setelah membeli tiket, kami mengantri. Dan tararararara! Ada lift! What? Iya, ternyata naik bukit bukan naik tangga melainkan lift. Pertama kalinya naik bukit tidak perlu capek-capek. Di atas dapat melihat pemandangan sangat indah, laut dan langit biru yang cerah. Pemandangan pepohonan juga menghiasi daerah dekat pantai. Kota Hatyai ju

Bagaimana Kau Bisa Katakan

Bagaimana kau bisa katakan tak menemukan ketika kau tak mencari? Bagaimana kau bisa katakan tak berhasil ketika kau tak mencoba? Bagaimana kau bisa katakan tak mampu ketika kau tak berlatih? Bagaimana kau bisa katakan tak tahu ketika kau tak belajar? Bagaimana kau bisa katakan tak memahami ketika kau tak peduli? Semudah itukah menyerah? Hidup ini tentang perjuangan Jangan berharap diperjuangkan bila kau tak berjuang Mimpi tanpa perjuangan itu cuma akan jadi omong kosong Jangan tertidur di dalam dongeng Bangunlah

Waktu Tak Pernah Melangkah Mundur

Waktu tak pernah melangkah mundur Ia terus melaju Tak pernah melihat ke belakang Tidak peduli jika kau begitu sering mengabaikannya Tidak peduli berbagai kesempatan terlewatkan Ia tidak akan pernah kembali Terkadang kita lupa betapa berharganya Baru menyadari ketika kehilangan Ingat ketika membutuhkan Lalai ketika banyak luang Dia berharga Dia kesempatan bernilai Karena sesungguhnya waktu di dunia tidaklah lama Hidup ini hanya persinggahan Tempat mencari bekal Untuk perjalanan yang sangat panjang di depan Sudah cukup waktu untuk mencari bekalmu?

Suatu Hari di Tahun 2000

Aku ingin menuliskan cerita ini. Seiring berjalannya waktu kemudian menua, aku takut akan melupakan orang-orang yang baik saat masa kecilku. Kami dulu tinggal di sebuah rumah kontrakan tua yang jauh dari kota. Desa Gumawang Kecamatan Kuwarasan, disana aku menghabiskan 7 tahun masa kecilku. Karena orang tua bekerja, aku diasuh juga oleh nenek buyutku. Beliau yang sudah tua tapi ikhlas mengasuhku. Maaf hingga beliau wafat, aku belum bisa memberikan banyak hal. Hanya doa-doa yang bisa aku panjatkan. Semoga Allah akan mempertemukan kita sekeluarga di surganya-Nya. Terkadang jika nenek pulang ke rumahnya di Ciamis dalam waktu yang lama. Tetangga-tetanggaku yang begitu baik menjaga adikku dan aku hingga Bapak atau Ibu pulang kerja. Aku masih ingat mereka sering memberi kami makanan. Masih ingat mereka menyisir rambutku jika berantakan. Mereka yang khawatir jika aku di rumah sendirian. Kata orang-orang rumah tua itu berhantu. Yang aku ingat suhu di beberapa ruangan di rumah itu agak ber

Dua Tahun yang Lalu

Apa yang bukan milikmu Seberapa kuat kau genggam Seberapa lama kau bersamai Ia akan lepas juga Tak perlu kau kecewa Bukan Allah berkata setiap manusia berpasang-pasangan Janji Allah itu pasti Tak ada kecewa jika kau mencintai-Nya Tidak ada yang meleset jika sudah mendapat izin-Nya Bahkan daun yang jatuh pun tak luput dari izin-Nya Jika Ia sudah mengizinkan Akan datang seseorang yang terbaik Seseorang yang tidak membiarkanmu menunggu Seseorang yang mengetuk pintu rumahmu Sebelum ia mengetuk pintu hatimu Seseorang yang berusaha bahagia bersama Fokuslah memperbaiki dirimu Sebelum seseorang itu Allah datangkan Jangan masukkan sembarang orang ke hatimu Cintailah Allah sebelum makhluknya Bersabarlah J                                                                                                                                 Kebumen, 18   Januari 2017

Manusia Pagi

Dalam sehari, waktu yang paling saya suka adalah pagi hari sebelum matahari terbit. Waktu yang benar-benar tenang, belum banyak aktivitas manusia. Waktu yang baik untuk melangitkan doa-doa. Bangun pagi-pagi sekitar pukul tiga menjadi hal yang saya usahakan sejak duduk di bangku SMP. Karena saat pagi, otak masih segar untuk memikirkan hal-hal yang berat seperti ujian, tugas akhir ataupun paper. Saat sekolah dulu, saya bukan orang yang rajin belajar. Terkadang (tidak selalu ya) saya belajar pagi-pagi sejak pukul 2 atau 3 pagi di hari H ulangan. Saat kuliah saya juga masih mengandalkan belajar saat pagi hari. Setiap orang punya waktu produktifnya masing-masing. Saya tidak suka memaksakan diri begadang. Walaupun pada akhirnya pernah beberapa kali begadang karena drama korea Haha (sekarang-sekarang udah enggak). Jika sudah lelah, lebih baik tidur cepat untuk bangun keesokan paginya. Ketika pagi hari bisa menyelesaikan banyak hal, merasa lebih produktif sehingga lebih positif menghadap