Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Sebuah Janji di Bulan Maret

30 Maret 2016 Kataku "Aku belum bisa menjanjikan menjadi yang terbaik. Tapi aku bisa menjanjikan berusaha dan belajar lebih baik" Sudah setahun yang lalu. Aku masih memegang janji itu. Bukankah hidup adalah sebuah proses belajar. Bukanlah manusia tak lepas dari kekurangan Begitu pula aku. Aku sadar sempurna masih jauh dari diriku. Namun terus memperbaiki diri adalah sebuah keharusan. Kata orang jodoh adalah cerminan diri. Aku berusaha, kau pun begitu. Kita mencoba berdamai dengan waktu dan jarak Menunggu bukan jadi sebuah masalah Karena ternyata ini bukan tentang menunggu Tapi ini tentang saling memperjuangkan Sampai akhirnya takdir mempertemukan Di waktu yang tepat Di tempat yang tepat Dan orang yang tepat tentunya

Malala, Kandidat Nobel Perdamaian Termuda

Gambar
Saya mengenal sosoknya lewat media sosial sejak dua tahun lalu. Malala, sosok aktivis perempuan yang menjadi kandidat peraih Nobel Perdamaian termuda ini sangat menginspirasi.  Kondisi perang di negaranya tidak  menyurutkan semangat memperjuangkan pendidikan yang kisahnya ditulis dalam sebuah buku. I Am Malala: The Girl Who Stood Up for Education and Was Shot by the Taliban adalah judul asli buku ini yang ditulis dalam bahasa Inggris. Namun sebenarnya dalam buku ini, Malala lebih ingin dikenal dunia sebagai anak yang berjuang untuk pendidikan dibandingkan sebagai anak perempuan yang ditembak oleh Taliban. Pada Mei 2014, diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh Penerbit Mizan dengan judul I Am Malala: Menantang Maut di Perbatasan Pakistan-Afganistan . Buku yang ditulis sendiri oleh Malala Yousafzai bersama Christina Lamb (seorang jurnalis kawakan yang biasa menulis mengenai Pakistan dan Afganistan) ini membahas tentang perjuangan Malala, seorang anak perempuan muda Pakistan yang memperj

Nikmati Proses

Kadang terfokus pada hasil membuat kita melupakan proses yang begitu menyenangkan. Ibarat kita hendak berwisata ke suatu tempat, jangan lupa menikmati pemandangan di sepanjang kanan kiri perjalanan. Perjalanan mungkin tak selamanya mulus. Jalan naik turun, jurang di samping kanan kiri, jalan berlubang. Nikmati setiap proses yang kita lalui. Hasil adalah hadiah untuk orang-orang yang sabar, maka bertahanlah. Yakini selalu ada kemudahan di balik kesulitan. Berbahagialah :) Depok, 15 Maret 2017

Surat dari calon Ibumu

Nak, Ibu sangat menyangimu Bahkan sebelum kamu hadir di sisi Ibu Nak, Ibu sedang menempuh studi Ibu memilih menempuhnya saat ini agar kelak bisa memiliki waktu lebih banyak bersamamu Agar Ibu bisa mendidikmu lebih maksimal Semoga ibu bisa mendidikmu menjadi anak yang cerdas nantinya Nak, ibu sedang mencoba menjadi entrepreneur Kamu ingin tahu alasannya Nak? Ibu ingin mempunyai waktu yang fleksibel Ibu ingin memprioritaskan keluarga kita Anak kesayangan Ibu dan Ayah Ibu akan mengenalkanmu dengan rekan-rekan Ibu Kau akan belajar banyak dari mereka juga Ibu ingin melakukan banyak hal bersamamu Ibu ingin menjadi madrasah pertama yang terbaik untukmu Nak Nak, Ibu juga berharap saat ini Ayahmu sedang berproses  menjadi orang dengan pemahaman agama yang baik Karena Ibu sadar, Ibu masih harus banyak belajar tentang agama Semoga kelak Ayah bisa membimbing keluarga kita Menuju surga-Nya Bukan hanya bahagia di dunia Nak tapi juga akhirat Dari calon Ib