50 Hari di Kebumen

Sudah 50 hari berada di kota kelahiran, Kebumen. Ini mungkin rekor terlama berada di Kebumen sejak tahun 2011. Minggu kedua dan ketiga menjadi masa adaptasi berbagai perubahan yang tiba-tiba. Terbiasa tinggal di kota dengan segala fasilitas yang memudahkan. Tiba-tiba harus berdamai tinggal dan bekerja di tempat yang sinyal seringkali terkendala. Tidak ada grabfood dan gofood yang sampai di lingkungan rumah. Menu makanan tentunya juga berubah. Bye kopi kekinian dan kawan-kawannya. Sedih? Tidak! Karena tinggal di Kebumen juga punya banyak hal positif. 

Rencana tahun yang telah disusun di awal tahun ini terpaksa berubah total. Berbagai agenda terpaksa ditunda bahkan dibatalkan. Alhamdulillah tidak terlalu sulit menerima keadaan. Saya yang seorang planner mungkin awalnya sedih merelakan rencana-rencana itu. Namun, berusaha berpikir positif sangat penting dalam situasi sekarang ini. Tidak banyak pilihan yang dapat kita lakukan. Daripada terlarut, lebih baik mencari aktivitas yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu di masa sekarang ini. Tidak harus hal-hal yang besar. Kita bisa saja menemukan hal-hal sederhana yang ternyata menyenangkan bagi kita maupun bermanfaat untuk orang lain. Berlatih memasak misalnya, berkebun juga bisa. Menulis dan membaca juga bisa jadi pilihan yang menyenangkan.

Memang tidak mudah melewati masa ini. Bagi saya juga begitu. Namun, rasa syukur tidak boleh hilang. Masih banyak orang yang memiliki kesulitan lebih. Alhamdulillah saya bisa tinggal di rumah yang cukup nyaman. Tabungan juga InsyaAllah ada. Banyak orang-orang yang harus bekerja untuk bisa makan di hari ini atau besok. Orang-orang yang harus keluar rumah untuk mencari penghasilan. Belum lagi pekerjaan mereka yang terdampak penghasilannya selama pandemi ini. Tidak hanya di kota besar. Dampak pandemi Covid-19 ini sangat terasa di kota saya Kebumen. 

Di masa sekarang, kegiatan berbagi sangat penting. Setidaknya untuk mengurangi beban saudara-saudara kita yang kesulitan selama masa pandemi. Berbagai organisasi di Kebumen melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Saya salut dengan teman-teman yang begitu peduli. Walaupun  kontribusi saya masih begitu kecil, semoga bisa bermanfaat. 

Semoga pandemi ini lekas berakhir sehingga kita bisa beraktivitas normal kembali. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuliner di Jalan Alor, Kuala Lumpur

Car Free Day Antara Olahraga dan Wisata Kuliner

Naik Bukit Pakai Lift