Anak Kebumen Banget
Kalau liat riwayat pendidikan selama sekolah
dasar, ada tiga sekolah tempat aku belajar. Bukan karena bandel jadi
pindah-pindah sekolah loh ya. Tapi karena dulu masih ngontrak jadi
pindah-pindah rumah dan mengikuti tempat kerja orang tua juga.
Kelas 1 SD, masa masih sangat polos tapi
kerjaannya suka main bareng temen-temen. Dulu aku sekolah di SD Negeri 1
Gumawang, Kuwarasan. Di sini lingkungannya masih pedesaan banget. Masih
ngerasain main di sungai dan di sawah. Temen-temennya baik-baik banget seinget
aku. Dulu kalau pulang sekolah inget guru suka ngasih pertanyaan, siapa yang
bisa jawab boleh pulang duluan. Sedih banget cuma satu tahun sekolah di sini
karena harus mendadak pindah waktu kenaikan kelas dua.
Kelas dua mendadak jadi anak baru di SD Negeri
5 Kutosari, Kebumen. Kenapa mendadak? Karena malamnya baru pindah rumah,
paginya langsung masuk sekolah. Bahkan nggak tahu sekolahnya dimana. Untung ada
tetangga yang baik hati jemput buat berangkat sekolah bareng. Hari itu antara
sedih karena mendadak pindah sekolah sekaligus deg-degan gimana rasanya jadi
anak baru. Di Kutosari ini dekat dengan pusat kabupaten Kebumen. Dulu hanya
satu ada satu supermarket di Kebumen namanya Rita Pasaraya. Terkadang Ibu
mengajak jalan-jalan kesana sebulan atau dua bulan sekali. Kalau ada pasar
malam di alun-alun, Bapak Ibu mengajak kesana. Hari minggu bersama Bapak
jalan-jalan pagi ke alun-alun. Selama dua tahun sekolah di sini, aku masih
sering main ke rumah teman-teman sekelas. Kenaikan kelas 4, harus kembali
pindah.
Bapak memutuskan membangun rumah di dekat rumah
Kakek Nenek di Petanahan. Kami sekelurga akhirnya pindah ke Petanahan yang
masih tergolong lingkungan pedesaan. Aku dan adikku pindah sekolah ke MIN Tanjungsari. Di
sini awal mula aku memakai jilbab. Karena sekolah madrasah maka diwajibkan
memakai jilbab. Menjadi anak baru dengan pakaian yang terasa baru bagiku dua kali lipat adaptasinya. Walaupun dulu jika main ke rumah teman-teman
masih belum memakai jilbab, hingga sekitar kelas 6 akhirnya merasa malu jika
teman cowo melihat tidak pakai jilbab sepulang sekolah. Hingga sekarang
jilbab yang dulu dipakai karena terpaksa itu menjadi hal yang sangat kusyukuri karena mengenalnya sejak dini.
Walaupun berpindah-pindah sekolah, namun masih
dalam lingkup Kabupaten Kebumen. Mungkin juga itu salah satu kenapa masih
akrab dengan Kebumen hingga saat ini. Kami tinggal di 3 kecamatan di Kebumen 😊
Komentar
Posting Komentar