Pengemis Tua
Saat bersih-bersih, tidak sengaja
ditemukan sebuah kliping puisi. Puisi yang berjudul Pengemis Tua tersebut
ditulis saat saya duduk di kelas 6 SD (2004/2005). Ini puisi pertama saya yang
berhasil muat di Tabloid Yunior atau koran Suara Merdeka edisi anak yang terbit
di hari Minggu. Semoga puisi lama ini semakin membuat saya bersemangat
menghasilkan tulisan yang dapat dimuat di berbagai media.
Pengemis Tua
Pengemis tua itu masih ada
Selalu...
Mengharap belas kasih sesama
Walaupun terik matahari
Serasa memanggang tubuh
Jika malam tiba
Tidur di bawah jembatan
Beralaskan kardus bekas
Berselimut malam
Kehidupan ini dijalani
Dengan sabar
Sampai darah berhenti mengalir
Komentar
Posting Komentar